Cara Merawat Wajah Berjerawat

Banyak sumber di internet yang membagikan berbagai cara menghilangkan jerawat yang diklaim ampuh dan efektif. Apakah kebiasaan kita selama ini mendukung penyembuhan jerawat, atau justru sebaliknya?

Munculnya jerawat sering mengganggu kepercayaan diri, apalagi bila muncul menjelang acara yang mengharuskan Anda bertemu dengan orang banyak. Sejak usia remaja, jerawat selalu menjadi musuh yang hilang timbul tanpa bisa kita kendalikan. Jerawat muncul karena suatu proses kompleks dimana terjadi kolonisasi bakteri dan peningkatan produksi sebum di kelenjar minyak yang tersumbat. Kelenjar ini kemudian mengalami peradangan dan menimbulkan jerawat yang dapat terasa nyeri atau gatal.

Meskipun kasus jerawat lebih banyak ditemukan pada jenis kulit wajah berminyak, terdapat banyak hal yang dapat menyebabkan jerawat. Menurut penelitian, kebiasaan konsumsi makanan berminyak dan mengandung banyak gula, seperti gorengan dan cemilan manis, dapat berpengaruh pada keparahan jerawat. Selain itu, stres psikologis juga dapat meningkatkan risiko timbulnya jerawat. Jerawat juga dapat terjadi akibat penggunaan make-up yang mengandung komponen komedogenik, seperti minyak kelapa, polyglyceryl-3-diisostearate, d-alpha tocopheryl acetate, isopropyl palmitate, butyl stearate, isopropyl isostearate, dan cetyl alcohol.

Membersihkan wajah setiap kali terasa kotor dan berminyak, perlukah?

Anggapan bahwa mencuci muka harus menggunakan toner beralkohol hingga wajah terasa kesat dan kering, khususnya pada wajah berminyak, mungkin sering kita dengar. Perasaan kesat dan kering memberikan kesan kulit bersih, namun sebenarnya tidak menjauhkan Anda dari risiko munculnya jerawat. Sebaliknya, kulit kering meningkatkan risiko teriritasi dan malah dapat menciptakan masalah baru. Hindari menggunakan toner, astringents, atau pembersih wajah berbasis alkohol.

Sebaiknya, gunakan produk untuk mengatasi jerawat sesuai petunjuk dokter Anda. Cuci wajah 1-2 kali sehari dengan sabun lembut bebas surfaktan dan gunakan toner berbasis minyak atau air untuk membersihkan make-up. Jika kulit Anda terasa kering, oleskan pelembab yang memang diformulasikan untuk kulit berjerawat.

Apabila jerawat sudah tampak matang, apakah saya boleh memencetnya hingga nanahnya keluar?

Saat Anda memencet jerawat, sebagian jaringan yang terinfeksi (nanah, sel kulit mati, atau bakteri) cenderung terdorong ke lapisan kulit yang lebih dalam. Tangan yang kurang bersih dapat menyebabkan infeksi tambahan dan perlukaan memberikan celah bagi kuman untuk masuk.

Selain itu, tindakan memencet jerawat justru memperparah peradangan jerawat. Hal ini dapat terlihat ketika jaringan di sekitar jerawat yang Anda pencet menjadi kemerahan dan terasa hangat. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya bercak kemerahan atau kehitaman bahkan bopeng setelah jerawat sembuh. Apabila terasa tidak nyaman pada daerah sekitar jerawat, Anda dapat mengompresnya dengan es untuk meredakan nyeri dan radang.

Tindakan ‘mengeluarkan jerawat’ hanya dilakukan pada kasus jerawat dengan tingkat keparahan tertentu dan membutuhkan persiapan khusus. Dokter spesialis kulit akan melakukan tindakan asepsis dan antiseptic pada peralatan yang akan digunakan. Selain itu, akan dipertimbangkan apakah perlu diberikan suntikan untuk menekan peradangan dan mencegah terbentuknya bekas/bopeng bekas jerawat.

Kesimpulan

Gunakanlah produk yang aman sesuai dengan arahan dokter Anda. Hindari menyentuh atau memencet jerawat untuk mencegah masalah lebih jauh. Diskusikan jerawat Anda dengan dokter kulit untuk pengobatan dan perawatan yang tepat.

Referensi

  1. American Academy of Dermatology Association. “ACNE: TIPS FOR MANAGING”, diakses dari https://www.aad.org/public/diseases/acne/skin-care/tips
  2. Nguyen SH, Dang TP, Maibach HI. Comedogenicity in rabbit: some cosmetic ingredients/vehicles. Cutaneous and ocular toxicology. 2007 Jan 1;26(4):287-92.
  3. Dall’Oglio, F., Nasca, M. R., Fiorentini, F., & Micali, G. (2021). Diet and acne: review of the evidence from 2009 to 2020. International journal of dermatology60(6), 672-685.
  4. American Academy of Dermatology Association. “PIMPLE POPPING: WHY ONLY A DERMATOLOGIST SHOULD DO IT”, diakses dari https://www.aad.org/public/diseases/acne/skin-care/popping
  5. Hendon, J. “Acne: A patient’s point of view.” J Am Acad Dermatol. 2004;51(1 Suppl):S39.

Add Your Comment

Wolter Monginsidi
Icon
Jl. Wolter Monginsidi 79Jakarta SelatanSeberang Santa Swalayan/Resto Mandala
Icon
Senin s/d Jumat Pk 9-17
Icon
wolter@klinikpermata.com
Icon
021-7234461021-7252207
Pakubuwono
Icon
Jl. Pakubuwono 6 No.99 Jakarta SelatanSeberang Apt. Pakubuwono Residence
Icon
Senin s/d Jumat Pk 9-17
Icon
pakubuwono@klinikpermata.com
Icon
021-7224650021-7227106
Wolter Monginsidi
Icon
Jl. Wolter Monginsidi 79Jakarta SelatanSeberang Santa Swalayan/Resto Mandala
Icon
Senin s/d Jumat PK 09:00 - 17:00 WIB
Icon
wolter@klinikpermata.com
Icon
021-7234461021-7252207
Pakubuwono
Icon
Jl. Pakubuwono 6 No.99 Jakarta SelatanSeberang Apartemen Pakubuwono Residence
Icon
Senin s/d Jumat PK 09:00 - 17:00 WIB
Icon
pakubuwono@klinikpermata.com
Icon
021-7224650021-7227106

© 2022 Klinik Permata Wong. All rights reserved.